Jumat, 05 Oktober 2012

protista

-->

PROTISTA - ALGAE

Protista Menyerupai Tumbuhan:
Para ahli biologi awalnya mendeskripsikan protista adalah seluruh hewan-hewan eukarioyik bersel tunggal (Protozoa). Perkembangan selanjutnya Whitaker, 1969 memasukkan alga/ Ganggang dan jamur lendir dan jamur air ke dalam protista sehingga protista memilki cakupan pembahasan yang cukup luas meliputi eukariotik bersel satu (uniseluler) sampai organisme eukariotik bersel banyak (multiseluler) dengan bentuk sederhana.
Secara hirarki maka Protista dibagi tiga
  1. Protista menyerupai hewan : Protozoa ,
  2. Protista menyerupai jamur : Oomycotina dan Myxomicotina
  3. Protista menyerupai tumbuhan Algae : meliputi Alga hijau, keemasan , coklat dan merah
  • untuk alga biru masuk dalam kelompok Kingdom monera karena ganggang biru masih Prokaryotik .
ALGAE
Deskripsi ciri
  • merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya.
  • alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp).
  • Alga ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati masih dalam bentuk Thallus . maka sering juga di klasifikasikan dalam kelompok Thallophyta bukan Kormophyta itulah sebabnya alga tidak dapat digolongkan sebagai tumbuhan (Plantae).
  • Di dalam sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung zat warna (pigmen).
  • Plastida yang terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis.
  • Alga bersifat autrotof karena dapat menyusun sendiri makanannya berupa zat organik dan zat-zat anorganik melalui Fotosintesis
  • Dinding selnya menghasilkan lendir , sehingga lingkungan jadi licin .
  • Selain klorofil alga ini mengandung pigmen , yang pigmen ini sebagai dasar pengelompokan.
  1. Chlorophyta mengandung kloroplast mutlak sehingga berwarna hijau - Alga hijau
  2. Chrissophyta mengandung Karoten ( orange) dan Xantofel(kuning)
  3. Phaeophyta mengandung Phycoxantin ( coklat/pirang )
  4. Rhodophyta mengandung Phycoerythrin ( merah)
1. Chlorophyta (alga hijau)

Ciri ciri Chlorophyta (alga hijau)
Divisio Chlorophyta(ganggang hijau)
Ciri-ciri
  1. Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput.
  2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.
  3. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb.
  4. Sel berinti sejati, satu atau lebih.
  5. Sel kembara mempunyai 2 atau 4 flagela sama panjang, bertipe whiplash.
  6. Dinding sel mengandung selulose.
  7. Banyak terdapat di danau, kolam ada juga yang hidup di laut
  8. Bentuk talus/struktur vegetatif
    1. uniseluler motil/berflagela: Chlamydomonas sp.
    2. uniseluler nonmotil/kokoid / bulat : Chlorella sp.
    3. koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai flagela) Volvox sp
    4. koloni nonmotil (kokoid ): Pediastrum sp., Hydrodictyon sp.
    5. palmeloid: Tetraspora sp.
    6. dendroid: Prasinocladus sp.
    7. berbentuk filamen: bercabang: Cladophora sp.
    8. tidak bercabang: Oedogonium sp., Spirogyra sp.
    9. heterotrikh: Coleochaeta sp., Stigeoclonium sp.
    10. berbentuk helaian/lembaran yang distromatik: Ulva sp.
    11. lembaran yang monostromatik: Monostroma sp.
    12. berbentuk silinder yang beruang di tengah: Enteromorpha
    13. berbentuk sifon/spnositik: Caulerpa sp., Codium sp.
Perkembangbiakan
  1. secara vegetatif: dengan fragmentasi talusnya
  2. secara aseksual: dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora.
  3. secara seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami.
Chlorophyta dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Chloropyceae dan Charophyceae
Menurut Smith (1955) Kelas Chlorophyceae dibagi menjadi 12 Ordo (bangsa), yaitu:
  1. Volovocales
  2. Tetrasporales
  3. Ulothrichales
  4. Ulvales
  5. Schizogoniales (Prasiolales)
  6. Cladophorales
  7. Oedogoniales
  8. Zygnematales
  9. Chlorococcales
  10. Siphonales
  11. Dasycladales
  12. Siphonocladales.
Tempat hidup
Sebagian besar 90% merupakan algae air tawar terdapat pula di tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai epifil (pada permukaan daun).
1. Chlorella
  • Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar.
  • Ukuran tubuh mikroskopis,
  • bentuk bulat,
  • berkembangbiak dengan pembelahan sel.

Ciri ciri Chlorophyta (alga hijau)
Divisio Chlorophyta(ganggang hijau)
Ciri-ciri
  1. Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput.
  2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.
  3. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb.
  4. Sel berinti sejati, satu atau lebih.
  5. Sel kembara mempunyai 2 atau 4 flagela sama panjang, bertipe whiplash.
  6. Dinding sel mengandung selulose.
  7. Banyak terdapat di danau, kolam ada juga yang hidup di laut
  8. Bentuk talus/struktur vegetatif
    1. uniseluler motil/berflagela: Chlamydomonas sp.
    2. uniseluler nonmotil/kokoid / bulat : Chlorella sp.
    3. koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai flagela) Volvox sp
    4. koloni nonmotil (kokoid ): Pediastrum sp., Hydrodictyon sp.
    5. palmeloid: Tetraspora sp.
    6. dendroid: Prasinocladus sp.
    7. berbentuk filamen: bercabang: Cladophora sp.
    8. tidak bercabang: Oedogonium sp., Spirogyra sp.
    9. heterotrikh: Coleochaeta sp., Stigeoclonium sp.
    10. berbentuk helaian/lembaran yang distromatik: Ulva sp.
    11. lembaran yang monostromatik: Monostroma sp.
    12. berbentuk silinder yang beruang di tengah: Enteromorpha
    13. berbentuk sifon/spnositik: Caulerpa sp., Codium sp.
Perkembangbiakan
  1. secara vegetatif: dengan fragmentasi talusnya
  2. secara aseksual: dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora.
  3. secara seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami.
Chlorophyta dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Chloropyceae dan Charophyceae
Menurut Smith (1955) Kelas Chlorophyceae dibagi menjadi 12 Ordo (bangsa), yaitu:
  1. Volovocales
  2. Tetrasporales
  3. Ulothrichales
  4. Ulvales
  5. Schizogoniales (Prasiolales)
  6. Cladophorales
  7. Oedogoniales
  8. Zygnematales
  9. Chlorococcales
  10. Siphonales
  11. Dasycladales
  12. Siphonocladales.
Tempat hidup
Sebagian besar 90% merupakan algae air tawar terdapat pula di tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai epifil (pada permukaan daun).
1. Chlorella
  • Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar.
  • Ukuran tubuh mikroskopis,
  • bentuk bulat,
  • berkembangbiak dengan pembelahan sel.
  • Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium sebagai SCP(Single Cell Protein)atau Protein Sel Tunggal untuk penyedia protein masa depan
  • Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di Pasuruan)

2. Chlorococcum
  • Tubuh bersel satu,
  • tempat hidup air tawar,
  • bentuk bulat telur,
  • setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk.
  • Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual)
Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak

Chlamidomonas
  • Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloroplas.
  • Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid
  • Pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung (amilum)
  • Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi (perhatikan gambar berikut ini).

Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak

Hydrodictyon
  • Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar
  • Koloninya berbentuk seperti jala.
  • Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
  • Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi.
  • Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru.
  • Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
Volvox
  • Volvox ditemukan di air tawar
  • Koloni berbentuk bola jumlah antara 500 - 5000 buah
  • Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata
  • Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.
Chlorophyta berbentuk benang

Spyrogyra
  • Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan.
  • Bentuk tubuh seperti benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti.
  • Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,
  • Reproduksi seksual dengan konjugasi.


Adapun langkah-langkah konjugasi yaitu:
  • Dua benang saling berdekatan,
  • sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan.
  • Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi.
  • Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain.
  • Kedua plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami
  • segera diikuti oleh peleburan inti yang disebut kariogami.
  • Hasil peleburan membentuk zigospora diploid.
  • Zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai berkembang menjadi benang Spirogyra baru yang haploid.
Oedogonium
  • Ganggang ini berbentuk benang
  • ditemukan di air tawar dan melekat di dasar perairan
  • Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora yang berflagela banyak.
  • Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid).
  • Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu.
Chlorophyta berbentuk lembaran

Ulva
  • Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar,
  • bentuk seperti lembaran daun.
  • Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan
  • spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid. (perhatikan gambar di bawah):
Chara
  • Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan.
  • Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran kecil.
  • Pada ruasnya terdapat nukula dan globula.
  • Di dalam nukula terdapat arkegonium dan menghasilkan ovum.
  • Di dalam globula terdapat anteridium yang memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum dan menghasilkan zigospora yang berdinding sel.
  • Pada reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi.

Phaeophyta (alga coklat)
  • Bentuk tubuh alga ini seperti tumbuhan tinggi.
  • Ada sekitar 1.500 spesies alga coklat, sebagian besar hidup di air laut, terdampar di pantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar = hold fast).
  • Alga coklat ini sering disebut klep yang merupakan protista laut terbesar dan paling rumit.Berwarna kecoklatan karena memiliki pigmen yang dominan fikosantin selain klorofil, karoten dan xantofil.
  • Alga coklat banyak memiliki struktur khusus.
  • Tubuh tanaman yang bercabang dapat memiliki kantong udara untuk mempertahankan agar tetap dapat mengapung.
  • Daun alga lebar yang mirip dengan daun tumbuhan biasa terhubung ke tangkai keras disebut stipe.
  • Holdfasts yang bersel banyak (multiseluler) membuat tanaman tetap menempel ditempatnya.
  • Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, reproduksi generatif dengan membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina.
  • Di dalam konseptakel jantan terdapat Anteridium dan di dalam konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan ovum.
  • Spermatozoid membuahi ovum yang menghasilkan zigot.
Contoh dari alga ini antara lain :
  1. Sargassum
  2. Macrocystis
  3. Ectocarpus
  4. Fucus
  • Alga coklat seperti alang-alang batu atau Fucus merupkan organisme yang biasa terdapat digaris pantai perairan dingin yang berbatu-batu.
  • Di Asia berbagai macam alga coklatdikonsumsi sebagai makanan.
  • Banyak orang menganggap alga coklat dan alga merah mungkin menjadi sumber makanan bagi manusia untuk masa yang akan dating.
  • Algin, senyawa yang ditemukan pada alga coklat sering digunakan dalam pembuatan lateks, bahan untuk mengkilap keramik , kosmetik, dan es krim.
Sargassum dengan gelembung udara sehingga mengambang di pwemukaan perairan laut
Rhodophyta (alga merah)
  • Ganggang ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut dengan rumput laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran.
  • Warna merah karena mengandung pigmen fikoeritrin.
  • Reproduksi seksual dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot.
  • Zigot tumbuh menjadi ganggang merah.
Contoh:
  1. Euchemma spinosum
  2. Gelidium
  3. Gracilaria
  4. Rhodymenia
  5. Scinata.
Euchemma spinosum
  • merupakan penghasil agar-agar di daerah dingin.
  • Ganggang merah mempunyai pigmen yang disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru).
  • Hal ini memungkinkan ganggang yang hidup di bawah permukaan laut menyerap gelombang cahaya yang tidak dapat diserap oleh klorofil.
  • Kemudian pigmen ganggang ini menyampaikan energi matahari ke molekul klorofil.
  • Sebgaian alga merah merupakan tumbuhan penghasil makanan yang penting di beberapa tempat di Asia.
  • Alga merah juga merupakan sumber agar-agar yang digunakan untuk menumbuhkan organisme di laboratorium.

Gelidium sp
  • Gelidium sp merupakan spesies Rhodophyta yang sangat rapuh karena kandungan florideannya yang sangat tinggi.
  • Alga ini memiliki sebaran habitat perairan laut yang cukup luas, sehingga dapat ditemukan dibeberapa jenis perairan laut.
  • Kekhasan spora alga ini adalah dapat membentuk tunas.
  • Metegenesis Gelidium sp termasuk yang mengalami tiga fase,
  • Dalam daur hidupnya kita dapat menemukan Gelidium dalam fase gametofit, karposforofit, dan tetrasporofit.
Chrysophyta (ganggang keemasan)
  • Ganggang keemasan (chrysophyta) merupakan alga yang hidup di air tawar dan ada yang hidup di air laut.
  • Tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.
Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu:
  1. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
  2. Kelas alga keemasan (Chrysophyceae)
  3. Kelas Diatomae (Bacillariophyceae)

Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
  • Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan.
  • Contoh: Vaucheria.
Vaucheria
  • tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat.
  • Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic.
  • Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot.
  • Zigot tumbuh menjadi filamen baru.
  • Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora.
  • Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru.
Kelas Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)
  • Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil.
  • Tubuh ada yang bersel satu,
  • Contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.
Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
  • Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah, got atau parit.
  • Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan.
  • Tubuh ada yang uniseluler dan koloni.
  • Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca). Reproduksi secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri.
  • Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.

Alga Api (Pyrrhophyta)
  • Alga yang termasuk alga api ini disebut Dino Flagellata,
  • tubuh tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif.
  • Ciri yang utama bahwa di sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing mengandung satu flagel.
  • Alga api berkembangbiak dengan membelah diri,
  • kebanyakan hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar.
  • Contohnya adalah Perodinium. Alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi yaitu memiliki fosfor yang memancarkan cahaya, yang kemampuannya disebut biolumenisai. Alga ini juga sering disebut dengan Dinoflagellata
Euglenophyta
  • Euglenophyta adalah organisme bersel satu yang mirip hewan karena tidak berdinding sel dan mempunyai alat gerak berupa flagel sehingga dapat bergerak bebas.
  • Mirip tumbuhan karena memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis.
  • Hidup di air tawar, dalam tanah dan tempat lembab,
  • contohnya: Euglena.
Euglena
  • terdapat di air tawar, misal di sawah.
  • Bentuk tubuh sel oval memanjang, pada mulut sel terdapat cambuk atau flagel dan digunakan untuk bergerak.
  • Dekat mulut terdapat bintik mata (stigma) yang gunanya untuk membedakan gelap dan terang.
  • Di dalam sitoplasmanya terdapat butir kloroplas yang berisi klorofil. Oleh karena itu Euglena berwarna hijau.
  • Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan cara fotosintesis dan juga dapat memakan zat-zat organik.
  • Karena Euglena mampu melakukan fotosintesis maka dikatakan hidup secara fotoautotrof.
  • Di samping itu dikatakan juga sebagai heterotrof karena memakan bahan organik yang tersedia.
  • Cara berkembang biak yaitu dengan membelah diri yang disebut pembelahan biner.
SEJARAH KLASIFIKASI ALGAE
ini kami berikan paparannya agar tidak bingung dengan berbagai buku , baik buku lama , buku baru maupun baku lebih baru lagi dengan pengklasifikasiaanya . Prinsipnya dikelompokkan dalam kelompok apa saja ya itu tetap Algae ( Ganggang ) OK
Taksonomi Algae
  1. Linnaeus membagi Cryptogamae menjadi 4 bangsa yaitu: Filices, Musci, Algae dan Fungi.
    De Jussieu membagi tumbuhan menjadi 3 golongan, Acotyledoneae, Monocotyledoneae, Dicotyledoneae.
  2. Tahun 1880 diperkenalkan suatu sistem yang membagi Cryptogamae menjadi Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta.
  3. Thallophyta yang terdiri dari dua anak kelas Algae dan Fungi dibedakan dari Bryophyta dan Pteridophyta berdasarkan pada struktur alat penghasil spora dan gamet serta perkembangan zigotnya.
  4. Dipermasalahkan mengenai keabsahan (validitas) dari Thallophyta.
    Algae dan Fungi mempunyai kesamaan ciri-ciri yang digunakan untuk memisahkan keduanya dari tumbuhan lain, atas dasar kesamaan ini dipertanyakan apakah fungi berasal dari algae? dalam kenyataan, tidak satu fungi pun berasal dari algae. Dengan demikian divisi Thallophyta tidak dapat dipertahankan, sehingga bukan merupakan divisi yang valid. Sebaiknya Algae dan Fungi ditempatkan dalam satu atau lebih divisi.
  5. Ciri-ciri yang akan digunakan sebagai dasar untuk memberi definisi algae:
    1. menurut Fritsch (1935): Algae harus holofitik yang gagal mencapai ciri deferensiasi Archegoniatae.
    2. Smith (1955 ) mendasarkan pada struktur organ seksualnya.
  6. Sampai permulaan abad 20 telah dikenal 4 kelas Algae, yaitu Chlorophyceae, Phaeophyceae, Rhodophyceae dan Myxophyceae (Cyanophyceae). Ahli Protozoologi menempatkan semua organisme bersel tunggal yang berkhlorofil, berflagella seta motil dalam kelas Mastigophora dari filum Protozoa. Para pakar botani mengeluarkan anggota-anggota tertentu dari deret (seri) Volvocin. Rabenhorst menempatkan seri Chlamydomonas-Volvox dalam ganggang hijau rumput dan diberi nama Chlorophyllaceae.
    Xanthophyceae (Heterokontae) dipisahkan dari Chlorophyceae pada permulaan abad 20 dan Fagellatae tertentu yang berpigmen dimasukkan dalam kelas Xanthophyceae.
    Berbagai macam kelompok yang semula oleh pakar Protozoologi dimasukkan dalam Mastigophora secara filogegenetik berhubungan dengan organisme yang bersifat algae sejati.
  7. Sistem klasifikasi algae ada bermacam-macam. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan terutama dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan penggunaan mikros- kop elektron, maka klasifikasi algae ke dalam divisinya, kini didasarkan pada:
    1. pigmentasi,
    2. hasil fotosintesis,
    3. flagelasi,
    4. sifat fisik dan kimia dinding sel,
    5. ada atau tidak adanya inti sejati.

Atas dasar hal tersebut, Smith membagi algae menjadi; Divisi: Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta dan Cyanophyta. Pyrrophyta, Chrysophyta,dan Euglenophyta termasuk Protista (Protista algae); Cyanophyta termasuk Monera.
  1. Algae mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh:
    1. Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.
    2. Bentuk multiseluler:
      1. a. koloni yang motil, b. koloni yang kokoid
      2. Agregasi: bentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal.
      3. Bentuk filamentik: filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial.
      4. Bentuk sifon/pipa.
      5. Pseudoparenkhimatik
  2. Reproduksi
    1. Vegetatif: fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan hormogonia.
    2. Aseksual: pembentukan mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora, stadium pamela.
    3. Seksual: isogami, heterogami yang terdiri dari anisogami dan oogami, aplanogami, autogami.
  3. Pergantian keturunan
    1. Pergantian keturunan haplobiontik terdiri dari: pergantian keturunan yang haplontik dan diplontik.
    2. Pergantian keturunan yang isomorfik dan heteromorfik.
Divisi: Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Cyanophyta
Charophycaea
  1. Tubuh merupakan talus yang tegak, beruas dan berbuku-buku dan bercabang. Cabang yang pertumbuhannya tak terbatas keluar dari buku-buku tersebut dan dari setiap buku keluar cabang yang pertumbuhannya terbatas, yaitu cabang lateral (filoid) yang letaknya melingkari buku tersebut. Tubuh ini sering diliputi oleh CaCO3.
  2. Reproduksi.
    1. secara seksual: dilakukan dengan oogami. Alat kelamin betina dikelilingi benang-benang steril yang letaknya melingkar hingga membentuk spiral. Alat kelamin jantan, terdiri dari satu sel, masing-masing anteridium disatukan dalam filamen yang uniseriate dan dibungkus oleh selubung yang terdiri dari 8 sel.
    2. secara vegetatif: dengan membentuk bintang-bintang amilum dan bulbus.
  • Dengan melihat struktur alat kelamin dan adanya stadium protenema dalam perkembangan zigot,
  • struktur vegetatif dari tubuhnya,
  • maka beberapa ahli mengatakan bahwa kedudukan Chara berada antara Thallophyta dan Bryophyta.
  • Jenis-jenis yang masih hidup adalah Chara spp dan Nitella spp kesemuanya hidup di air tawar.
Divisi Phaeophyta
Hanya terdiri dari satu kelas : Phaeophyceae
Ciri-ciri
  1. Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin.
  2. Set vegetatif mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat.
Reproduksi
Sel reproduksi yang motil baik zoospora ataupun zoogamet berflagela 2 buah, tidak sama panjang dan terletak dibagian lateral dari sel, bertipe whiplash dan tinsel. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora atau aplanospora. Reproduksi seksual dilakukan secara isogami, anisogami atau oogami.
Daur hidup
Jenis-jenis dari bangsa-bangsa dalam Phaeophyceae mempunyai daur hidup dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales. Ada tiga tipe pergantian keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.), heteromorfik (Laminaria sp). Dan diplontik (Sargassum sp.)
Tempat hidup
Sebagian besar hidup di laut hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air tawar.
Divisi Rhodophyta

Hanya mempunyai satu kelas, yaitu Rhodophyceae.
Ciri-ciri
  1. Sel mempunyai dinding yang terdiri dari selulose dan agar atau karagen.
    Rhodophyceae tidak pernah menghasilkan sel-sel berflagela.
  2. Pigmen
    Khlorofil: terdiri dari khlorofil a dan d.
    Fikobilin: fikoeritrin dan fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris.
    - karoten
    Pigmen-pigmen tersebut terdapat dalam kloroplas
  3. Cadangan makanan berupa tepung flaridea dan terdapat diluar khloroplas.
  4. Talus
    Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Pada dasarnya talus yang multiseluler, terutama yang tinggi tingkatannya terdiri dari filamen-filamen yang bercabang-cabang dan letaknya sedemikian rupa hingga membentuk talus yang pseudoparenkhimatik. Talus umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat. Pada Rhodophyta yang tinggi tingkatannya ada 2 tipe talus: monoaksial dan multiaksial.
Reproduksi
Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk bermacam-macam spora, karpospora (spora seksual), sporta, netral, monospora. Tetraspora, bispora, dan polispora.
Pergantian keturunan
Pada yang tinggi tingkatannya terdiri dari 2 tipe, yaitu bifasik dan trifasik.
  1. Bifasik: inti zigot langsung mengadakan meiosis; hingga menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga membentuk karposporangium yang intinya diploid inti karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk karpospora yang haploid. Karposporofit berada pada gametofit.
  2. Trifasik: inti zigot hanya membelah mitosis, membentuk karposporangium dengan karpospora yang diploid. Karposporofit terdapat pada gametofit, karpospora yang diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan hidup bebas, tetrasporangium yang terbentuk intinya membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid (tertraspora). Tetraspora tumbuh menjadi gametofit. Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik.

PROTISTA - JAMUR

Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang.
Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Myxomycota (Jamur Lendir)
·  Jamur lendir terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk.
·  Jamur lendir dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif dan generatif.
·  Fase vegetatif, plasmodium bergerak ameboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam Vacuola makanan, sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak.
·  Jika telah dewasa plasmodium membentuk sporangium (kotak spora).
·  Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin.
·  Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, dan sel gamet ini melakukan singami.
·  Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya).
·  Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa.
Jamur lendir ini mempunyai dua tipe yaitu tidak bersekat (Mixomycota) dan bersekat (Acrasiomycota). Siklus hidup Acrasiomycota merupakan sel tunggal yang bebas. Sel berkumpul membentuk suatu masa multiseluler tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi menuju lokasi yang cacah. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk membentuk tangkai (stalk) dengan kotak spora diujung (dipuncak). Pada saat kotak spora matang, kotak spora melepaskan spora ke udara. Spora tersebut terdiri dari sel yang haploid.
Contohnya adalah: Dictyostelium discoideum
Berikut agar mudah dibayangkan Siklus hidup Myxomicotina OK
OOMYCOTINA

Oomycota (Jamur Air)
  • Oomycota merupakan jamur yang hidup di tempat lembab / perairan.
  • Benang-benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah banyak.
  • Dinding selnya terdiri dari selulosa
  • Melakukan reproduksi aseksual membentuk zoospora memiliki 2 flagela untuk berenang.
  • Sporangiofor / tangkai sporangium menonjol keluar agar memudahkan penyebaran spora oleh angin , biasanya yang dilepaskan sporangiumnya.
  • Reproduksi seksual dengan membentuk gamet,
  • setelah fertilisasi membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora.
Contoh jamur ini: Saprolegnia, Phytophtora, Pythium.
Saprolegnia
Phytophtora
Saprolegnia =Jamur parasit pada ikan (lele, dll ) dan ada yang hidup saprofit pada hewan-hewan yang mati di air dengan menguraikan organik menjadi anorganik
Phytophthora= Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit.
Yang parasit =
1. Phytophtora infestans parasit pada kentang
2. Phytophtora nicotianae parasit pada tembakau
3. Phytophtora palmifera parasit pada kelapa
4. Phytoptora faberi parasit pada karet

NOTE

Phytoptora infestans - Kentang

  • Jamur Phytophthora infestans termasuk salah satu jamur yang dapat merusak lingkungan terutama pada areal perkebunan kentang
  • Phytophthora infestans merupakan penyebab penyakit busuk daun kentang bahkan tomat Solanum lycopersicum) .
  • Bila busuk daun menjarah areal kentang, sangat fatal akibatnya. Kerugian 30-40% jelas akan diderita petani.
  • Apalagi jika terlambat mengendalikannya, praktis tanaman akan hancur
  • Penyakit ini mempunyai makna sejarah yang penting di Eropa, karena pada periode 1830-1845 telah menimbulkan kerusakan pada pertanaman kentang di Eropa dan Amerika.
  • Kerusakan yang ditimbulkan penyakit tersebut telah menimbulkan kelaparan besar di Irlandia yang mengakibatkan ratusan ribu penduduk meninggal.
  • Peristiwa ini dikenal dalam sejarah sebagai The Great Famine
  • Sejak saat itu, penyakit ini telah menjadi kendala utama produksi kedua komoditas pertanian tersebut di dunia, terutama di daerah yang beriklim sejuk dan lembab
Phytophthora Infestan parasit daun kentang
  • Gelaja awalnya tampak berupa bercak-bercak hijau kelabu pada permukaan bawah daun, kemudian berubah menjadi coklat tua.
  • Semula serangannya hanya terjadi pada daun-daun bawah, lambat laun merambat ke atas dan menjarah daun-daun yang lebih muda.
  • Bila serangan menghebat, daun yang kering akan mengeriting dan mengerut, tetapi bila keadaan udara tetap basah maka daun akan membusuk dan sering mengeluarkan bau yang tidak enak.
  • Bila udara panas dan kelembaban tinggi perkembangan penyakit sangat cepat. Seluruh daun akan menghitam, layu dan menjalar ke seluruh batang.
  • Dalam keadaan lembab, pada sisi bagian bawah daun akan kelihatan cendawan kelabu, yang terdiri dari conidiophores dengan konidianya.
  • Akibatnya akan semakin parah, jaringan daun akan segera membusuk dan tanaman mati.
  • Gejala ini cepat sekali menjalar ke seluruh areal kentang dan membinasakan tanaman, terlebih lagi bila musim hujan tiba.
  • Percikan air akan mengantar spora cendawan ganas ini kemana-mana.
  • Keganasan cendawan ini ternyata tidak hanya menimpa daun, umbi pun dimangsanya pula.
  • Kulit umbi yang terserang melekuk dan agak berair. Bila umbi dibelah, daging umbi berwarna cokelat dan busuk.
KLASIFIKASI
  • Domain : Eukaryota
  • Kingdom : Chromalveolata
  • Phylum : Heterokontophyta
  • Class : Oomycetes
  • Ordo : Peronosporales
  • Famili : Pythiaceae
  • Genus : Phytophthora
  • Species : Phytophthora infestan

PROTISTA-PROTOZOA

Tubuh protista ada yang tersusun atas satu sel saja (uniseluler) contohnya protozoa dan euglenophyta, ada pula yang tersusun atas banyak sel contohnya protista yang mirip jamur (tumbuhan). Organisme protista berdasarkan ciri yang dimikilinya ada yang mirip hewan, seperti tumbuhan dan ada yang seperti jamur. Berdasarkan pola perolehan atau pengolahan makanannya, maka protista dikategorikan dalam tiga kelompok dasar yaitu:
  1. Kelompok Protozoa (Protista mirip hewan)
  2. Kelompok Alga (Protista mirip tumbuhan)
  3. Kelompok Jamur lendir dan jamur air

Atas dasar pengelompokkan di atas marilah kita pelajari satu persatu yang pertama tentang:

Protozoa (Protista mirip hewan)
  • Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoon yang berarti hewan
  • Sehingga disebut sebagai hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah yang hanya bersel satu (maka dikelompokkan protista)

Ciri-ciri protozoa
  • Protozoa merupakan hewan bersel tunggal ( unicellulair)
  • eukaryotik - berinti sejati (inti dilindungi oleh membran inti ) sehingga substansi genetik/ kromosom terpisah dengan sitoplasma karena ada pembatas membran inti ( caryotheca)
  • selnya tidak memiliki dinding sel. namun jika lingkungan kurang baik dapat membentuk lapisan pelindung yang tebal disebut Kista / cysta setelah lingkungan baik kista pecah
  • Ukurannya antara 3 – 1000 mikron merupakan organisme mikroskopis
  • bersifat heterotrof artinya makanan tergantung organisme lain (menncari makanan dengan phagosit)
  • Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar atau air laut
  • dalam rantai makanan sebagai zooplakton
  • beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak
  • Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya.
  • Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambak (flagel).
  • Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa akan membentuk cysta.
  • cysta merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
  • Pada umumnya protozoa berkembangbiak dengan membelah diri.
Penggolongan Protozoa
Berdasarkan alat gerak yang dimilikinya Phyllum Protozoa dibedakan menjadi 4 Kelas yaitu:

RSCM
  • RSCM artinya Bukan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau Rumah Sakit Cepet Mati tetapi
  1. Rhizopoda
  2. Sporozoa
  3. Ciliata
  4. Mastigophora OK
Perhatikan gambar ini
KELAS PTOTOZOA
  1. Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu), misal Amoeba, Foraminifera , Radiolaria , Arcella , Entamoeba coly , entamoeba histolytica , Entamoeba disentri.
  2. Sporozoa (Spora = alat reproduksi) yang dapat tumbuh menjadi individu baru
    Semua protozoa yang tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembangbiak dengan spora digolongkan dalam fillum sporozoa, misalnya Plasmodium.
  3. Cilliata atau Cilliophora (Cillia = bulu getar)
    Protozoa yang memiliki bulu getar pada seluruh permukaan (membran selnya) digolongkan dalam kelompok (Ciliata), misalnya Paramecium, Vorticella , Stentor , Didinium , Balantidium coly
  4. Mastigophora atau Flagellata (Flagellum = Cambuk)memiliki alat gerak berupa cambuk dan disebut cambuk getar Contohnya: Trypanosoma, Leishmania donovani , Trichomonas vaginalis, Giardia lamblea

Rhizopoda atau Sarcodina
CIRI RHIZOPODA
·  Berkembang biak secara vegetative dengan membelah diri.
·  Kebanyakan hidupnya di air tawar dan air laut.
·  Makanannya diambil dengan cara fagosit
·  Hewan ini memiliki kaki semu yang berfungsi sebagai alat gerak dan penangkap mangsa. Kaki semu merupakan penjuluran dari sebagian protoplasma.
·  Geraknya disebut gerak amoeboid.
·  Di dalam endoplasm,a terdapat satu atau lebih inti, vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air tawar.
·  Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan sedangkan vakuola kontraktll berfungsi sebagai alat ekskresi.
·  Vakuola kontraktil juga berfungsi memelihara keseimbangan osmosis sel sehingga mencegah pengembangan di luar batas yang dapat menagkibatkan rhizopoda pecah.
·  Pernafasannya dilakukan dengan difusi memakai seluruh permukaan tubuhnya.
·  Bergerak dengan menggunakan kaki semu atau pseupodia , gerakan menangkap mangsa dll
·  Tubuh ada yang terbungkus oleh cangkang misalnya
  1. Foraminifera untuk indikator adanya minyak bumi
  2. Radiolaria untuk bahan penggosok
  3. dan Arcella.
  • Hewan bersel satu hidup bebas atau hidup sebagai parasit.
  • Amoeba yang hidup bebas di tanah yang berair dan banyak mengandung bahan organik, contohnya: Amoeba proteus
Sedangkan Amoeba yang bersifat parasit di dadalam tubuh disebut Entamoeba seperti
  1. Entamoeba ginggivalis terdapat dirongga mulut merusak gusi
  2. Entamoeba histolytica/ Entamoeba disentri di dalam usus manusia
  • Struktur tubuhnya terdapat bagian nucleus , vacuola makanan , sitoplasma dll
berkembang biak dengan membelah diri / pembelahan biner / pembelhan sel secara amitosis
  • Jika kita lihat tubuh amoeba maka dapatlah kita melihat bahwa tubuhnya dapat berubah-ubah.
  • Pada tubuh bagian luar terdapat membran sel (membran plasma). Membran plasma berfungsi sebagai pelindung isi sel, mengatur pertukaran zat misalnya zat makanan, ekskresi.
  • Alat gerak yang digunakan adalah dengan membentuk pseudopodia serta dapat menangkap rangsangan kimia dari luar tubuhnya.
  • Bagian dalam terdapat sitoplasma yang dibedakan menjadi ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma (bagian dalam).
  • Cara bergerak Amoeba dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran dari sitoplasma.
  • Pseudopodia digunakan untuk bergerak dan menelan mangsa (makanannya).
  • Beberapa jenis amoeba membentuk sista dan di dalam sista terjadi pembelahan secara amitosis.
  • Sista akan dikeluarkan bersama faeses (tinja), kemudian tersebar pada makanan dan minuman, akhirnya disebarkan oleh lalat.

2. Fillum Sporozoa
Semua anggota filum Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan bersifat parasit, tubuh terbentuk bulat atau bulat panjang. Perkembangbiakan/siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium:
  1. Schizogoni -Terbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi inang
  2. Sporogoni -Pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium efektif.
  3. Gamogoni / gametogenesos : Tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dalam tubuh inang perantara atau nyamuk.
Contoh-contoh Sporozoa antara lain:
  1. Plasmadium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 48 jam.
  2. Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria Quartana dengan gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 72 jam.
  3. Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang tidak teratur.
  4. Plasmadium ovale, disebut malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala demamnya lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan Plasmodium vivax.
Keempat contoh di atas adalah merupakan penyakit yang banyak ditemukan serta menyerang manusia.

DAUR HIDUP PLASMODIUM

Siklus /daur hidup Plasmodium membutuhkan 2 inang mahkluk hidup
  1. tubuh manusia
  2. tubuh nyamuk Anopheles betina :

Daur Hidup Plasmodium
Keterangan :
  1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.
  2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.
  3. Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
  4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
  5. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
  6. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam tubuh nyamuk.
  7. Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. terjadi fertilisasi sehingga terbentuklah zigot
  8. Zygot berkembang menjadi ookinet masuk keusus untuk mendapatkan makanan
  9. Ookinet selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk membentuk ookista
  10. Ookista akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit.
  11. Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
  12. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.

Cobalah Anda jawab pertanyaan ini:
  1. Jelaskan daur/siklus hidup sporozoa
  2. Jelaskan pula siklus hidup Plasmodium
DAUR PLASMODIUM

3. Fillum Cilliophora (Cilliata)
  • Cilliata merupakan protista bersel satu yang permukaan tubuhnya ditumbuhi rambut getar (silia).
  • Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval dan hidup di tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik.
  • Sifat hidup cilliata ada yang hidup bebas dan adapula yang parasit.
  • Contoh cilliata yang hidup bebas adalah Paramecium candatum
  • yang hidup parasit adalah Nyctoterus ovalis
  • yang hidup di dalam usus kecoa adalah Balantidium coli
  • yang parasit pada babi dan dapat menyebabkan penyakit balantidiosis (disentri balantidium).
Paramaecium
  • Dalam tubuh Paramecium memiliki dua macam inti (nucleus) yaitu inti kecil (mikronukleus) dan inti besar (makronucleus).
  • Di samping itu memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
  • Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang di dalam air.
  • Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop.
  • Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel.
  • Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya.
Berkembangbiak Paramecium adalah dengan cara:
  1. asexual
  2. sexual
Asexual
  1. Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst.
  2. Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan pembelahan makronucleus.

Seksual atau perkembangbiakan secara kawin
  1. Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi.
  2. Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini.
  3. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus.
  4. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya. Selanjutnya perhatikan gambar berikut ini:
Konjugasi pada Paramecium
Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah
  1. Stentor: hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan organik.
  2. Didinium: merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak protozoa.
  3. Vorticella: bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.
  4. Stylonichia: mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di perairan yang banyak mengandung sampah organik
Filum Mastigophora atau Flagellata
  • Semua organisme yang tergolong flagellata memiliki flagellum yang berperan sebagai alat gerak.
  • Mastighopora yang bersifat parasit adalah genus Trypanosoma dan genus Trichomonas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar